Header Ads

Mengenang Pidato Perdana Sang Nahkoda Kapal Indonesia Raya

Jokowi 100 Hari 

 
Mengenang Pidato Perdana Sang Nahkoda Kapal Indonesia Raya

Pecelcom, Jakarta - Presiden Jokowi mengawali kepemimpinannya dengan pidato kenegaraan perdana di Gedung MPR/DPR. Dalam pidato berjudul 'Di Bawah Kehendak Rakyat dan Konstitusi', Presiden Jokowi menegaskan dirinya adalah Nahkoda Kapal Indonesia Raya.

"Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2014 lalu. Pidato itu disampaikan selama 10 menit, dari pukul 11.40 WIB sampai 11.50 WIB.

Jokowi menyampaikan pidatonya dengan berapi-api. Tangan terkepalnya diangkat tinggi, mengiringi pekikan merdeka yang membahana menutup pidato pertamanya sebagai Kepala Negara sebuah negeri gemah ripah loh jinawi.

Sebelum pidato itu benar-benar ditutup, Presiden Jokowi menyampaikan pesan Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia dibutuhkan jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.

Kini gelombang konflik KPK-Polri ada di hadapan Jokowi. Hempasan ombak tekanan parpol pendukung menggulungnya dalam pusaran konflik pelantikan Komjen Budi jadi Kapolri.

Jiwa cakrawarti samudera Presiden Jokowi diuji. Gulungan gelombang dan hempasan ombak di sekitar konflik KPK-Polri akan membuktikan apakah Jokowi nahkoda, atau hanya awak kapal belaka. Mengenang pidato kenegaraan perdananya mungkin akan mengingatkan komitmen Presiden Jokowi untuk menjadi Nahkoda Kapal Indonesia Raya.


No comments

Powered by Blogger.